Transaksi Penjualan Aset Tetap
Antara Entitas dalam satu kelompok usaha sering terlibat berbagai transaksi, salah satunya adalah transaksi jual beli aset tetap. Aset tetap sebagai salah satu aset yang penting dalam mendukung operasional perusahaan, sering kali diperoleh entitas dari entitas induk, entitas anak atau dari entitas lain yang juga entitas anak dari entitas induk yang sama.
Dampak Terhadap Pencatatan Entitas Induk dan Jurnal Eliminasi
Dampak terhadap pencatatan Entitas Induk
Transaksi penjualan aset tetap antara entiast induk dan entiast anak dapat menghasilkan keuntungan atau kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut belum terealisasi selama aset tersebut masih dimiliki oleh entitas anak atau entitas induk. Atas keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi tersebut, entitas induk harus membuat pencatatann.
Transaksi penjualan aset tetap antara entiast induk dan entiast anak dapat menghasilkan keuntungan atau kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut belum terealisasi selama aset tersebut masih dimiliki oleh entitas anak atau entitas induk. Atas keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi tersebut, entitas induk harus membuat pencatatann.
Dampak Terhadap Jurnal Elimiiasi
Seperti halnya dengan transaksi jual beli persediaan di Bab 5, transaksi jual beli aset tetap antara entitas induk dan entitas anak juga harus di eliminasi dalam rangka penyusunan laporan keuangan. Dilihat dari sisi konsolidasi, aset tetap yang diperoleh entitas anak dari entitas induknya atau sebaliknya harus dicatat pada nilai perolehan dari pihak non afiliasi. Dengan demikian selama aset tetaptersebut masih digunakan oleh entitas anak (atau entitas induk), maka keuntungan atau kerugian yang diakui oleh entitas induk (atau entitas anak) belum terealisasi. Untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian, maka dibuat jurnal eliminasi atas keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi tersebut.
Keuntungan atau kerugian atas penjualan aset tetap antara induk dan entitas anak akan terealisasi pada saat pelepasan atau penggunaan aset tetap. Untuk aset tetap yang tidak disusutkan keuntungan atau kerugian akan terealisasi pada saat pelepasan aset tersebut. Sedangkan aset tetap yang disusutkan, misalnya bangunan, mesin, kendaraan, keuntungan atau kerugian terealisasi pada aset tersebut digunakan.
Seperti halnya dengan transaksi jual beli persediaan di Bab 5, transaksi jual beli aset tetap antara entitas induk dan entitas anak juga harus di eliminasi dalam rangka penyusunan laporan keuangan. Dilihat dari sisi konsolidasi, aset tetap yang diperoleh entitas anak dari entitas induknya atau sebaliknya harus dicatat pada nilai perolehan dari pihak non afiliasi. Dengan demikian selama aset tetaptersebut masih digunakan oleh entitas anak (atau entitas induk), maka keuntungan atau kerugian yang diakui oleh entitas induk (atau entitas anak) belum terealisasi. Untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian, maka dibuat jurnal eliminasi atas keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi tersebut.
Keuntungan atau kerugian atas penjualan aset tetap antara induk dan entitas anak akan terealisasi pada saat pelepasan atau penggunaan aset tetap. Untuk aset tetap yang tidak disusutkan keuntungan atau kerugian akan terealisasi pada saat pelepasan aset tersebut. Sedangkan aset tetap yang disusutkan, misalnya bangunan, mesin, kendaraan, keuntungan atau kerugian terealisasi pada aset tersebut digunakan.
Transaksi Penjualan Aset Tetap Tidak Disusutkan
Sering kali entitas induk dan anak terlibat pada transaksi penjualan tanah ke entitas anak dan atau sebaliknya. Atas transaksi tersebut, entitas induk membukukan keuntungan atau kerugian penjualan. Keuntungan atau kerugian tersebut belum terealisasi jika tanah tersebut digunakan oleh entitas anak. Realisasi Keuntungan atau kerugian penjualan tanag bisa terjadi karena penjualan, penghentian, pengakuan atau pertukaran (Martani dkk. : 182).
Dampak Transaksi Penjualan Aset Tetap Tidak disusutkan Terhadap Pencatatan entitas Induk dan Jurnal eliminasi
Contoh bisa lihat pada File Pdf dibawah ini
Post a Comment