Campuranpedia.com - Secara etimologis etika berasal dari kata ethos yang berarti adat, kebiasaan atau susila. Dalam filsafat etika membicarakan tentang tingkah laku atau perbuatan manusia dalam kaitan antara baik dan buruk. Baik dan buruk adalah suatu penilaian atas apa yang bisa dilihat dan dirasakan seperti perbuatan dan tingkah laku. Sedangkan untuk hal-hal yang menyangkut aspek motif atau watak, sulit dinilai. Yones (2015) Secara garis besar ada dua macam etika yaitu :
Pengertian Filsafat
Kata-kata filsafat diucapkan ‘falsafah’ dalam bahasa Arab, dan berasal dari bahasa Yunani Philosophia yang berarti ‘cinta kepada pengetahuan’, dan terdiri dari dua kata, yaitu Philos yang berarti cinta (loving) dan Sophia yang berarti pengetahuan (wisdom, hikmah). Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut “Philosophos” atau “Failasuf” dalam ucapan Arabnya. Mencintai pengetahuan adalah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai usaha dan tujuan hidupnya, atau dengan perkataan lain orang yang mengabdikan kepada pengetahuan Abd Basith dkk (2013).
Menurut Poedjawijatna, filsafat itu juga dapat dikatakan adalah suatu ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka. Selanjutnya beliau mengkategorikan filasafat itu kedalam golongan ilmu, maka oleh karena itu filsafat harus bersifat ilmiah, yaitu menuntut kebenaran, memilki metode, bersistem dan harus berlaku umum Hamidah (2015).
Referensi
Abd. Wahid,(2012). Korelasi Agama, Filsafat dan Ilmu, Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry
Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh.
Hamidah, dkk. (2015). Hubungan Antara Agama, Filsafat dan Ilmu. Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Kediri.
Puji Rianto, (2016). Media Jejaring Sosial Dan Persoalan Etika Dalam Media Baru. Prodi Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu Psikologi dan Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
Uud Wahyudin dan Kismiyati El karimah. (2016). Etika Komunikasi di Media Sosial. Prodi
Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
http://yonesamz.blogspot.co.id/2015/05/hubungan-filsafat-dengan-etika.html
https://galiharibismo.wordpress.com/2017/09/01/etika-sosial-media/
https://www.liputan6.com/news/read/3326941/kelompok-penyebar-hoax-mca-dan-saracen-serupa-tapi-tak-sama
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/14/22344131/banyak-fitnah-jelang-pilkada-ketua-dpr-minta-aparat-patroli-di-medsos
https://dailysocial.id/post/apjii-survei-internet-indonesia-2017
http://industri.bisnis.com/read/20180131/105/732548/130-juta-penduduk-indonesia-pengguna-media-sosial
- Etika deskriptif
Etika deskriptif hanya bersifat menggambarkan, melukiskan dan menceritakan sesuatu seperti apa adanya tanpa memberikan penilaian atau pedoman tentang bagaimana seharusnya bertindak. - Etika normatif
Memberikan penilaian baik dan buruk juga memberikan pedoman mana yang harus diperbuat dan yang tidak.
Pengertian Filsafat
Kata-kata filsafat diucapkan ‘falsafah’ dalam bahasa Arab, dan berasal dari bahasa Yunani Philosophia yang berarti ‘cinta kepada pengetahuan’, dan terdiri dari dua kata, yaitu Philos yang berarti cinta (loving) dan Sophia yang berarti pengetahuan (wisdom, hikmah). Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut “Philosophos” atau “Failasuf” dalam ucapan Arabnya. Mencintai pengetahuan adalah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai usaha dan tujuan hidupnya, atau dengan perkataan lain orang yang mengabdikan kepada pengetahuan Abd Basith dkk (2013).
Menurut Poedjawijatna, filsafat itu juga dapat dikatakan adalah suatu ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka. Selanjutnya beliau mengkategorikan filasafat itu kedalam golongan ilmu, maka oleh karena itu filsafat harus bersifat ilmiah, yaitu menuntut kebenaran, memilki metode, bersistem dan harus berlaku umum Hamidah (2015).
Referensi
Abd. Wahid,(2012). Korelasi Agama, Filsafat dan Ilmu, Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry
Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh.
Hamidah, dkk. (2015). Hubungan Antara Agama, Filsafat dan Ilmu. Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Kediri.
Puji Rianto, (2016). Media Jejaring Sosial Dan Persoalan Etika Dalam Media Baru. Prodi Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu Psikologi dan Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
Uud Wahyudin dan Kismiyati El karimah. (2016). Etika Komunikasi di Media Sosial. Prodi
Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
http://yonesamz.blogspot.co.id/2015/05/hubungan-filsafat-dengan-etika.html
https://galiharibismo.wordpress.com/2017/09/01/etika-sosial-media/
https://www.liputan6.com/news/read/3326941/kelompok-penyebar-hoax-mca-dan-saracen-serupa-tapi-tak-sama
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/14/22344131/banyak-fitnah-jelang-pilkada-ketua-dpr-minta-aparat-patroli-di-medsos
https://dailysocial.id/post/apjii-survei-internet-indonesia-2017
http://industri.bisnis.com/read/20180131/105/732548/130-juta-penduduk-indonesia-pengguna-media-sosial
Post a Comment