Analisa Break Event Point diperlukan jika anda akan membuka suatu usaha. Kenapa anda perlu melakukan analisa BEP, Tujuannya adalah agar anda bisa mengetahui kinerja manajemen perusahaan. maka tidak heran jika banyak yang ingin mengetahui bagaimana cara menghitung Break Event Point. Analisis break event point adalah suatu teknik untuk menentukan
sebuah titik, baik dalam satuan rupiah maupun unit, untuk
menentukan perencanaan tingkat keuntungan di mana terdapat hubungan
antara penerimaan total, biaya total, dan laba total perusahaan pada
berbagai tingkat output. Titik impas sering digunakan
para manajer keuangan untuk menentukan volume penjualan yang
diperlukan bagi perusahaan untuk mencapai titik impas, laba
total, dan kerugian pada tingkat penjualan yang lainnya.
Manfaat analisis break even point dapat ditarik kesimpulan bahwa sangat berguna dalam aktivitas perusahaan menjalankan produktivitas dalam pengambilan kebijakan yang berdampak langsung bagi keseimbangan perusahaan. Menurut Martono dan Harjito (2004:269), pada dasarnya dalam memutuskan asumsi dasar diperlukan penggolongan biaya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel untuk menghasilkan suatu produk yang di jual (sales mix) harus dapat diklasifikasikan dan diukur secara realistik sebagai biaya tetap dan biaya variabel
Fungsi BEP
Analisis BEP mempunyai beberapa fungsi yang bisa kita manfaatkan. Antara lain:
Klasifikasi Biaya
1. Metode Grafik
Manfaat analisis break even point dapat ditarik kesimpulan bahwa sangat berguna dalam aktivitas perusahaan menjalankan produktivitas dalam pengambilan kebijakan yang berdampak langsung bagi keseimbangan perusahaan. Menurut Martono dan Harjito (2004:269), pada dasarnya dalam memutuskan asumsi dasar diperlukan penggolongan biaya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel untuk menghasilkan suatu produk yang di jual (sales mix) harus dapat diklasifikasikan dan diukur secara realistik sebagai biaya tetap dan biaya variabel
Fungsi BEP
Analisis BEP mempunyai beberapa fungsi yang bisa kita manfaatkan. Antara lain:
- Mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan supaya perusahaan tidak mengalami kerugian. Jumlah penjualan minimum artinya adalah jumlah produksi minimum yang harus dibuat oleh perusahaan.
- Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai agar memperoleh laba yang telah direncanakan. Bisa juga diartikan bahwa tingkat produksi harus ditetapkan untuk memperoleh laba tersebut.
- Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi tidak lebih rendah dari BEP.
- Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi.
- Suatu alat perencanaan penjualan dan sekaligus perencanaan tingkat produksi, supaya perusahaan secara minimal tidak mengalami kerugian.
Klasifikasi Biaya
- Biaya Tetap Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah kendatipun terjadi perubahan pada volume produksi (Simamora, 2003:298-299).
- Biaya Variabel Biaya variabel merupakan biaya yang berubah-ubah sebanding dengan perubahan volume produksi/penjualan (Witjaksono, 2013:18).
- Biaya Semivariabel Biaya campuran (mixed cost) adalah biaya yang mempunyai karakteristik variabel dan tetap. Biaya campuran disebut juga dengan biaya semivariabel (Simamora, 2003:299
- Metode Tinggi-Rendah (High and Low Point Method) Metode Tinggi-Rendah (High and Low Point Method) adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter perpotongan dan kemiringan (Hansen & Mowen, 2012:118). 2)
- Scattergraph Method Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan menggambarkan data dalam suatu grafik (Hansen & Mowen, 2012:119). 3)
- Metode Least Square Metode ini menganggap bahwa hubungan antara biaya dengan biaya volume kegiatan berbentuk hubungan garis lurus dengan persamaan garis regresi y = a + bx, dimana y merupakan variabel tidak bebas (dependent variable), yaitu variabel yang perubahannya ditentukan oleh perubahan variabel x yang merupakan variabel bebas (independent variable). Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variable x menunjukkan volume kegiatan (Mulyadi, 2009:474). Rumus perhitungan a dan b tersebut adalah sebagai berikut:
1. Metode Grafik
Menggambarkan suatu titik impas dalam grafik perlu digambarkan adanya garis penjualan. Penjualan ini merupakan hasil perkalian antara volume produksi/penjualan (dalam unit) dengan harga jual per unit.
2. Metode Matematis
BEP (Rp) = FC/1-(VC/S)
BEP (Q) = FC/P-V
3. Break Even Point dihitung dengan metode Marjin Kontribusi
Marjin Kontribusi (contribution margin) adalah jumlah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi dengan biaya variabel Mencari nilai titik impas dengan metode marjin kontribusi yaitu, jumlah biaya tetap harus dibagi dengan marjin kontribusi yang dihasilkan oleh setiap unit yang terjual.
Titik Impas (Rp) = Biaya Tetap/Rasio Margin Kontribusi
Titik Impas (Q) = Biaya Tetap/Margin Kontribusi Perunit
Post a Comment