Metode Penilaian Persediaan
Untuk menentukan harga Pokok suatu
persediaan barang dagang yang telah terjual dikenal Metode penilaian
persediaan. Metode penilaian persediaan adalah suatu cara yang
digunakan untuk menilai harga perolehan suatu persediaan. Untuk
menentukan nilai persediaan ada beberapa metode yang digunakan yaitu
sebagai Berikut
Perlu diketahui teman-teman agar tidak salah persepsi dalam memahami Metode penilaian persediaan. Fokus kita adalah menilai persediaan jadi berhubungan dengan harga persediaan tersebut, bukan barangnya. Jadi maksud dari Pertama keluar itu bukan barangnya tapi harga barangnya. Terbayang dong kalau tumpukan persediaan dengan metode FIFO barang yang pertama kali masuk ada di tumpukan paling bawah, masa ia kita harus bongkar barangnya untuk mengeluarkan barang yang pertama kali masuk. jadi dicatat yang digunakan untuk menilai persediaan adalah harga barangnya.
1. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama
Metode masuk pertama dan Keluar pertama / First In first out (FIFO)
adalah metode penilaian persediaan dimana barang yang pertama masuk
pertama kali dikeluarkan. artinya apabila ada penjualan maka barang yang
pertama kali masuk pertama dikeluarkan/pertama dijual.
Contoh : Pada tanggal 1 Januari saldo Persediaan adalah 100 Unit dengan Harga satuan 1.000.
Tanggal 2 Januari di beli Persediaan 50 Unit dengan Harga satuan 1.500
Tanggal 4 Januari dijual Barang dagangan 80 Unit dengan Harga 2.000
Untuk
menyelesaikan perhitungan dengan metode masuk pertama dan keluar
pertama untuk menentukan harga pokok persediaan yang dijual maka
- Untuk menghitung Nilai persediaan yang dijual sesuai dengan konsep masuk pertama keluar pertama maka pada saat penjualan tanggal 4 Januari maka harga yang digunakan adalah barang yang pertama kali masuk. disini barang yang pertama kali masuk adalah sisa persediaan per 1 Januari. maka nilai persediaan yang keluar adalah 80 unit * 1.000 = 80.000
2. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (MTKP)
Metode ini lebih sering kita dengar dengan LIFO (Last in first out) artinya barang yang terakhir kali masuk pertama dikeluarkan. ini berarti barang yang terakhir masuk lebih dlu dijual.
Contoh : Pada tanggal 1 Januari saldo Persediaan adalah 100 Unit dengan Harga satuan 1.000.
Tanggal 2 Januari di beli Persediaan 50 Unit dengan Harga satuan 1.500
Tanggal 4 Januari dijual Barang dagangan 80 Unit dengan Harga 2.000
Untuk
menyelesaikan perhitungan dengan metode masuk terakhir dan keluar
pertama untuk menentukan harga pokok persediaan yang dijual maka
- Untuk menghitung Nilai persediaan yang dijual sesuai dengan konsep masuk terakhir keluar pertama adalah barang yang terakhir kali masuk yang akan kita gunakan untuk menghitung Nilai persediaan. Barang yang terakhir masuk dalam kasus ini adalah barang yang masuk tanggal 2 Januari, maka 50 Unit * 1.500 = 75.000, karena barang yang terakhir masuk jumlahnya hanya 50 unit, maka sisanya diambil dari barang yang masuk sebelum tanggal 2 Januari sebesar kekurangannya (80-50 = 30 ) maka 30*1.000 = 30.000. Maka nilai persediaan yang dijual dengan menggunakan metode LIFO menjadi 105.000 jauh lebih besar dari metode FIFO sebesar 80.000
3. Metode Rata-Rata Sederhana
Metode ini dihitung dengan cara
menjumlahkan Harga satuan dibagi dengan jumlah pembelian/ jumlah barang
masuk termasuk dengan saldo.
Misalnya pada tanggal 1 Januari saldo awal Persediaan adalah 100 unit dengan harga satuan 1.000.
Selanjutnya
pada tanggal 2 Januari dilakukan pembelian persediaan dengan sejumlah
50 Unit dengan Harga Satuan 1.500. Untuk menentukan harga satuan produk
yang dijual maka
Harga Pokok=Jumlah Harga Satuan/Jumlah pembelian
Harga Pokok = (1.000+1.500)/(saldo tanggal 1+pembelian tanggal 2)
Maka
Harga Pokok = 2.500/2
= 1.250
Kenapa dibagi 2 karena ada 2 kali transaksi yaitu transaksi pembelian dan saldo awal
4. Rata-rata tertimbang
Metode ini dihitung dengan cara membagi Total harga dengan Jumlah unit Persediaan
Contoh : Pada tanggal 1 Januari saldo Persediaan adalah 100 Unit dengan Harga satuan 1.000.
Tanggal 2 Januari di beli Persediaan 50 Unit dengan Harga satuan 1.500
Maka
Harga Pokok = Total Harga / Tota Unit
Harga Pokok = ((100*1.000)+(50*1.500)) / 150
Maka
Harga Pokok = 175.000 / 150 = 1.116,666
Post a Comment